Minggu, 29 April 2012

Tersesatlah, maka kamu akan menemukan ( ku )





Suara itu bertanya, " Ingin kemana kamu ?"

" Aku tersesat, Aku tidak tahu",  bingungku pelan

" Pergilah, maka kamu akan menemukanku ", suara itupun perlahan hilang.


Seperti itulah kisahku, dimulai dengan pertanyaan.. jauh dari jawaban.
Selayaknya takdir yang ditorehkan, bukan terukir disebuah batu. Tapi terlukiskan pada hamparan pasir-pasir putih, yang bebas angin meniupkannya, mengubah bentuknya, menerbang-kaburkannya. Berterbangan bersama sepoi, basah oleh tetesan hujan. Menjadi pasir tidak ku katakan menyenangkan, coba saja kau bayangkan, tidak pernah berhenti ditiup angin, sekalinya kau menikmati terbang ringan sebagai debu lalu  hujan memaksamu mendarat menghasilkan riak-riak kecokelatan.

Seperti itulah kisahku (kali ini), diakhiri oleh hujan.
Diguyur hujan aku berbisik gigil, "Tuhan,... aku kelelahan.. Bisa kamu jadikan Aku awan saja ?"
Aku ingin berterbangan bebas saja, membentuk kumpulan-kumpulan kapas putih diatas langit. Menjadi teduh bagi pengelana dibawah sana.

Mungkin itulah mimpiku, pasir yang menjelma menjadi awan.
Mungkin karena itu aku tersesat, memimpikan sesuatu yang aku tidak tahu bagaimana itu mungkin terjadi.
Saat ini semuanya nampak jauh, selayaknya sinar bulan. Aku bisa melihatnya jatuh tepat ditelapak tanganku, menyinari wajah ini lembut. Namun sesungguhnya berada jauh dari jangkauanku. Aku seperti sunyi, sebuah pesan yang tak pernah seorangpun bisa mendengarkannya. Tak berkata, terus menapak tak kenal arah. Melangkah meski tak berpijak, mencari sembari tersesat, berharap menemukan sesuatu yang akupun tak tahu harus menamai itu apa.




Inilah kisahku, tersesat untuk sesaat, semoga..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar