Aku mengenal seekor serigala
Serigala ini tidak tinggal dalam Rimba
Terlahir saat senja usai
Dia hidup dalam malam, sendiri mencari makan bertahan hidup dan menanti hujan
Hidupnya kelam dan dingin
Tubuh serigala ini besar dan tegap, bulunya lembut
Bulunya lebat dan berwarna merah, semerah darah segar yang setiap hari dia teteskan.
Karena bulunya yang berwarna merah inilah dia terusir dari dunia, semua menganggapnya aneh, menjauhinya
Lalu apa kata sang serigala, "peduli setan!!"
Dia itu merah, seorang pemberontak, yang mencintai caranya menjalani hidup
Serigala ini mempunyai bekas luka diwajahnya
Dari dahi sampai moncong, membelah wajahnya menjadi dua
Setengah terlihat bahagia, dan setengah lagi begitu sedih,
-- Teramat sedih
Serigala ini tidak bisa berbicara, hanya mampu melolong, dalam sunyi
Sebagian menganggap lolongan itu hanya sebuah suara biasa,
Tapi aku, aku mendengarnya dengan hati, dengan mata, dengan seluruh inderaku
Suaranya begitu merdu, mengalunkan sebuah kisah hidup
Tentang cinta, tentang kebaikan
Tentang hidup, dan terkadang ketakutan
Takut akan kisah hidupnya, takut akan kerapuhannya
Takut akan sesuatu yang dia takutkan
Suara lolongannya mengalun miris, menghiasi Hujan Dimalam Hari
Serigala ini berkelana sendiri, terkadang dia juga bertemu dengan kebahagiaan,
Tapi dia segera mengusirnya, sebelum kebahagiaan itu meninggalkannya,
Dia suka berburu, sepanjang malam seumur hidupnya, sedari kecil, semenjak dia merasa tidak memiliki keluarga
Setiap berburu, yang sering dia mangsa adalah
Kekecewaan dan Amarah
Kepedihan dan Luka
Bahkan Kebencian dan Rasa malu
Dia memakannya dengan lahap, menelannya bulat
Memang rasanya tidak enak,
Tapi dia tetap memakannya,
Dia telah terbiasa ...
Serigala itu sangat suka sendiri, karena dia menyukai kesendiriannya
Itu bagus untuknya
Tidak ada yang mendekat, karena memang dia tidak suka didekati
Setiap ada yang mendekat hanyalah makhluk-makhluk yang berusaha mendefinisikannya
Dia tidak suka didefinisikan, dia bukanlah penyakit
Karena itu, dia mencakar mereka, dan mengusirnya
Dia memang sendiri, dia memang tangguh, tapi terkadang rapuh
Pernah serigala ini mencari serigala lain, mungkin tidak berbulu merah
Berbulu jingga mungkin, atau ungu ?? atau mungkin hitam
Akhirnya dia berhasil menemukannya, Serigala ini begitu anggun
Bergerak dalam diam dan tersenyum seperti dia
Mereka memiliki senyum yang sama
Senyum yang hanya dimiliki mereka berdua,
-- penuh ironi dan luka
Bagi Serigala Liar,
Mungkin timbul secercah pengharapan, dia tidak bisa mengungkapkan pengharapan itu
Dia hanya merasa, jika bisa membawa Serigala Anggun itu menuju pagi
Maka dia pun akan bisa terlepap,
-- selama ini Serigala Liar itu tidak pernah terlelap
Namun sayang, terkadang pengaharapan hanyalah sebuah akar dari kekecewaan
Karena Serigala Anggun itu .........
(Dia telah menulis sesuatu, tapi kemudian dirobeknya, ... biarkan lah sebagian kertas ini hanya menjadi milik Serigala Liar ini, ... pikirnya)
... Yah, itu memang lebih baik saat kau memang selalu sendiri
Pernah terbersit dalam hatiku,
Pernahkah Serigala Liar ini menangis ??
Tidak ada yang tahu pasti jawabannya, mungkin hujan bisa menjawabnya
Hujan Dimalam Hari, yang bergemuruh
Yang dapat menyembunyikan titik-titik air mata yang mengalir
Yang bergemuruh, menutupi lolongannya
Yang begitu basah, sehingga dijauhi makhluk lainnya
Kini, Serigala itu lelah, penuh kantuk,
Bulunya basah kuyup, ototnya mengejang,
Sangat lemah dan ingin terlelap
Dia ingin sekali terlelap, karena dengan begitu dia bisa melupakan sesuatu
Yang ingin diingatnya hanyalah 2 hal
Kesendiriannya, dan juga namanya
Nama Serigala Liar ini adalah
Abandoned :)