
Kau mungkin mengerti aku, tapi kau takkan pernah menjadi aku, kau takkan pernah tahu rasanya akan hal itu.
Dan kau tak perlu selalu datang, memintaku melakukan hal-hal yang menurutmu,baik untukku.
Memang terkadang aku perlu semangat darimu.
Tapi aku tak sehebat yang kau kira,
Untuk bisa menjadi lebih baik secepat itu.
Cukup kau diam, disana, disampingku,
Temani aku disaat rapuh,
Pijarkan hatiku disaat redup,
Ajari aku tentang hidup, perlahan saja.
Aku butuh kamu (walaupun selalu takut untuk mengakuinya) disampingku,
Tapi jangan kau terlalu mengusikku, janga berisik!!
Terkadang akupun ingin beristirahat,
Tak perlu ada yang mengganggu, tidak juga kau,...
Dan bila pada saatnya nanti, akhirnya kaupun merasa lelah,
Lalu menyerah.
Aku mungkin akan kecewa, tapi takkan ku menyalahkanmu.
Akupun takkan meminta maaf, karena memang tak pernah ku meminta siapapun untuk datang, dan tepat pada saat itu juga, aku takkan pernah bersedih saat seorang pergi, karena aku sangat mengerti, seorang tak pernah datang (untukku), hanya singgah, dan singgah hanyalah sementara.
Kau tak perlu tahu, siapa dirimu bagiku.
Kau hanya perlu tahu, bahwa aku pernah mengenalmu,
Tak pernah lebih dalam dari itu, bagiku, dan mungkin juga bagimu.
Untukmu kuucapkan terima kasih, untuk semua yang (mungkin) kau lakukan untukku.
Terima kasih, atas segalanya- sampai saat ini- saja.
Dan jangan kau sebut aku sebagai "yang terkasihani".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar