Sabtu, 10 Juli 2010

Tarian-Hujan

Dibumi ini, hidupku penat, tersungkur diatas gersang.
Lalu hujan datang, menyampaikan sajak-sajak hidup pada titik airnya.
Menyampaikan pesan dari langit dimana aku pernah menitipkan semua mimpiku.
Memandikan bumi(ku) dengan embun penyadaran, bahwa aku pernah bermimpi tentang semua inginku yang pernah kucurahkan pada langit.

Tersadar dari lamunan,
Aku yang sedang termangu diberanda, bangkit beranjak merasa hujan dihalaman, bermandi sejuk dan basah.
Ibuku melihat lalu berteriak,
"Asa (baca: harapan), jangan hujan-hujanan!!"
Aku menyahut dengan senyum sumringah, berteriak puas.
"ini bukan bermain hujan mah, ini tarian!!"

Hujan pagi ini menyadarkanku.
Bahwa hidup bukanlah tentang bersembunyi dari petir, berlari menjauhi angin (percuma saja).
Hidup itu tentang menari bersama hujan.
Menikmati semua penyadaran yang langit sampaikan pada gersang bumi, lewat setiap embun-embun hujan, tentang impian-impian seorang insan (impianku).





Mereka yang tak pernah basah,
takkan pernah
mengerti sejuk-damainya menari bersama hujan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar